Siapa sangka seorang Prilly Latuconsina suka menulis puisi bahkan sudah menerbitkan buku?
Yuk, simak! Sekarang Writer Land akan memberikan beberapa karya puisi terbaik Prilly Latuconsina.
Ternyata selain menjadi seorang aktris, presenter dan penyayi, Prilly juga seorang penulis, lhoo. Karena kemarin tahun 2017, perempuan cantik yang lahir pada tanggal 15 Oktober 1996 telah meluncurkan buku kumpulan puisi pertamanya yang berjudul 5 Detik dan Rasa Rindu.
Buku Kumpulan Puisi '5 Detik dan Rasa Rindu' Prilly Latuconsina
Judul : 5 Detik dan Rasa Rindu
Penulis : Prilly Latuconsina
Penerbit : The PanasDalam Publising, Bandung.
Cetakan : IV, Juni 2017 (Cet. I: Feb 2017, III: Maret 2017)
Tebal : 156 halaman (111 puisi, 45 puisi berjudul, 66 puisi bertanda #)
ISBN : 978-602-61007-0-2
Penyunting : Fuad Jauharudin
Ilustrasi sampul : Nafan
Desain : Pidi Baiq
Desain isi : Deni Sopian
Di dalam buku 5 Detik dan Rasa Rindu itu terbagi menjadi 3 bagian. Bagian-bagiannya adalah: Muasal Rindu, Lorong Kenangan dan Noktah. Di sana terdapat banyak puisi yang tidak diberi judul, puisi-puisi tersebut hanya diberi tanda pagar (#) sebagai ganti judul.
Puisi-puisinya menggambarkan rasa-rasa yang pasti pernah dialami oleh remaja. Diksi-diksinya sederhana namun berhasil membuat para pembacanya ikut merasakan. Seperti yang disebutkan Risa Saraswati seorang penyanyi dan penulis. "Tak lugas, tapi segala rasa dalam kata demi kata yang tertulis langsung menyesap dalam benak. Dan meninggalkan sesak, entah mengapa."
Raditya Dika seorang penulis, komedian, sutradara dan aktor juga mengatakan, "Puisi-puisi Prilly Latuconsina penuh dengan kontradiksi yang indah: sederhana tapi rumit. Manis tapi getir. Membacanya membuat mulutku luber pujian. Hatiku penuh kehangatan. Perutku sembelit tiga hari. Kayaknya kurang sayuran. Eh..."
Kumpulan Puisi Pilihan Prilly Latuconsina dalam 5 Detik dan Rasa Rindu
#
Beruntunglah kamu
jika dicintai oleh orang yang suka menulis sepertiku
Karena kemanapun kamu pergi,
namamu, dan semua tentangmu akan abadi
dalam sajakku.
Beruntunglah kamu
jika dicintai oleh orang yang suka menulis sepertiku
Karena kemanapun kamu pergi,
namamu, dan semua tentangmu akan abadi
dalam sajakku.
#
Terlalu menjaga perasaan orang lain
sampai aku lupa tak ada yang menjaga perasaanku,
terlalu tidak ingin menyakiti
sampai aku tak sadar selama ini aku bahagia
di atas kepura-puraan.
Kadang hidup selucu itu.
Terlalu menjaga perasaan orang lain
sampai aku lupa tak ada yang menjaga perasaanku,
terlalu tidak ingin menyakiti
sampai aku tak sadar selama ini aku bahagia
di atas kepura-puraan.
Kadang hidup selucu itu.
#
Aku itu seperti hujan ya?
Walau sejuk tetap saja kamu berteduh
Aku itu seperti hujan ya?
Walau sejuk tetap saja kamu berteduh
#
Sakit yang terdalam adalah yang tak terlihat oleh mata
Kesedihan yang terdalam adalah yang tak terucap oleh kata
Sakit yang terdalam adalah yang tak terlihat oleh mata
Kesedihan yang terdalam adalah yang tak terucap oleh kata
#
Jangan kembali
hari ini maupun esok,
aku akan menolak walau hati menangis
menahan rindu.
Kembalilah saat kamu sadar
aku adalah tempatmu pulang
bukan sekadar singgah.
Jangan kembali
hari ini maupun esok,
aku akan menolak walau hati menangis
menahan rindu.
Kembalilah saat kamu sadar
aku adalah tempatmu pulang
bukan sekadar singgah.
#
Rindu menebarkan rasa
sepasang ingatan yang tak ingin hilang,
menjelma genang air mata.
Rindu menebarkan rasa
sepasang ingatan yang tak ingin hilang,
menjelma genang air mata.
#
Aku lelah merindukanmu
Tak sedikit walau hanya sedetik
Kamu seperti pekerja keras di otakku
dan tak kenal kata libur.
Merindukanmu adalah candu
Dan, aku sudah ketergantungan.
Aku lelah merindukanmu
Tak sedikit walau hanya sedetik
Kamu seperti pekerja keras di otakku
dan tak kenal kata libur.
Merindukanmu adalah candu
Dan, aku sudah ketergantungan.
#
Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar
di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia
memeluk jiwamu hingga malam
yang menyendiri.
Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar
di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia
memeluk jiwamu hingga malam
yang menyendiri.
DONGENG KESUKAAN
Kepergianmu membuatku bersyukur
karena tidak lagi hidup di dunia dongeng, tidak lagi
bahagia akan harapan-harapan semu
yang tak kunjung menjadi nyata
Tapi ironisnya, aku lebih suka hidup di dunia dongeng.
Kepergianmu membangunkanku dari mimpi.
Mengakhiri kisah masih dalam negeri dongeng
harapan-harapan yang muskil terjadi
Ah,
ternyata aku masih betah di sana
Dongeng yang indah.
Kepergianmu membuatku bersyukur
karena tidak lagi hidup di dunia dongeng, tidak lagi
bahagia akan harapan-harapan semu
yang tak kunjung menjadi nyata
Tapi ironisnya, aku lebih suka hidup di dunia dongeng.
Kepergianmu membangunkanku dari mimpi.
Mengakhiri kisah masih dalam negeri dongeng
harapan-harapan yang muskil terjadi
Ah,
ternyata aku masih betah di sana
Dongeng yang indah.
SELALU KAMU
Aku iri dengan laut yang tidak bergantung pada angin,
hampa udara pun tetap indah dengan biru yang membias.
Di sini aku hanya bisa menatap rintik hujan, membalutku
dingin membuat jantungku makin mengigil, akhirnya
seketika ku sampai pada titik rindu,
yang enggan absen di kepalaku.
Kamu.
Aku iri dengan laut yang tidak bergantung pada angin,
hampa udara pun tetap indah dengan biru yang membias.
Di sini aku hanya bisa menatap rintik hujan, membalutku
dingin membuat jantungku makin mengigil, akhirnya
seketika ku sampai pada titik rindu,
yang enggan absen di kepalaku.
Kamu.
TUNTUTAN
Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju.
Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya.
Kalau begitu aku berdoa saja,
karena tuhan tidak akan menolak doa bukan?
Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju.
Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya.
Kalau begitu aku berdoa saja,
karena tuhan tidak akan menolak doa bukan?
CINTA TAK BERBATAS
Seketika cinta tak lagi memiliki garis tepi, hilang batas perangkap
rindu yang kesunyian dan malam tak lebih dari ruang sepi yang diisi
jejak sang waktu yang berjarak. Sekali lagi, aku sepi sempurna.
Seketika cinta tak lagi memiliki garis tepi, hilang batas perangkap
rindu yang kesunyian dan malam tak lebih dari ruang sepi yang diisi
jejak sang waktu yang berjarak. Sekali lagi, aku sepi sempurna.
DALAM DIAM MENCINTAI
Mencintai dalam diam sudah menjadi kebiasaanku …
di sinilah aku, menikmati jingga sang senja sambil mencium aroma
harum sang rindu, mengawasi dalam jarak dan mendoakanmu
dalam sepi. Untukmu si indah.
Mencintai dalam diam sudah menjadi kebiasaanku …
di sinilah aku, menikmati jingga sang senja sambil mencium aroma
harum sang rindu, mengawasi dalam jarak dan mendoakanmu
dalam sepi. Untukmu si indah.
RINDU BERULAH
Rindu itu menjelma jadi angin yang terarah,
menyelinap masuk ke ruang hatiku yang masih saja kemarau,
beribu kata cinta pun tak ada artinya,
jika tak bisa menyatukan detakmu ke detakku.
Dan di sinilah aku,
diam bersama sepi
terkoyak penantian.
Rindu itu menjelma jadi angin yang terarah,
menyelinap masuk ke ruang hatiku yang masih saja kemarau,
beribu kata cinta pun tak ada artinya,
jika tak bisa menyatukan detakmu ke detakku.
Dan di sinilah aku,
diam bersama sepi
terkoyak penantian.
5 DETIK KE LORONG KENANGAN
5 detik tak sengaja menatap mata itu lagi.
Menarikku pada lorong waktu, masa lalu.
Saat pertama retina kita saling bertemu.
Tidak menyalahkan kamu sama sekali,
aku benci akan diriku,
keadaan dan rasa rindu yang terus hidup.
5 detik tak sengaja menatap mata itu lagi.
Menarikku pada lorong waktu, masa lalu.
Saat pertama retina kita saling bertemu.
Tidak menyalahkan kamu sama sekali,
aku benci akan diriku,
keadaan dan rasa rindu yang terus hidup.
POSESIF
Seharusnya cintamu belajar pada kesederhanaan gerimis yang ritmis:
Tenang dan menyejukkan.
Tak memberiku rasa takut.
Tak mengharuskanku menjawab beribu rasa curiga.
Seharusnya cintamu belajar pada kesederhanaan gerimis yang ritmis:
Tenang dan menyejukkan.
Tak memberiku rasa takut.
Tak mengharuskanku menjawab beribu rasa curiga.
AKU MEMILIH MENGENANGMU
Aku memilih mencintaimu dalam diam
karena di sana aku tidak menerima penolakan.
Aku memilih menyayangimu dalam kesendirian
karena kesendirian tidak mengharuskanku berjuang berulang kali.
Aku memilih angin yang menyampaikan rinduku
agar kamu bisa merasakan desaunya setiap hari.
Aku memilih menggenggammu di dalam mimpi
karena di mimpi tidak ada kata akhir.
Aku memilih mencintaimu dalam diam
karena di sana aku tidak menerima penolakan.
Aku memilih menyayangimu dalam kesendirian
karena kesendirian tidak mengharuskanku berjuang berulang kali.
Aku memilih angin yang menyampaikan rinduku
agar kamu bisa merasakan desaunya setiap hari.
Aku memilih menggenggammu di dalam mimpi
karena di mimpi tidak ada kata akhir.
NOKTAH
Teruntai noktah-noktah abadi.
Merajut garis dunia terbalut panorama
Di ufuk sana, terbalut pelangi-pelangi,
nuansa-nuansa diretaskan
menggores memori indah.
Teruntai noktah-noktah abadi.
Merajut garis dunia terbalut panorama
Di ufuk sana, terbalut pelangi-pelangi,
nuansa-nuansa diretaskan
menggores memori indah.
Temukan artikel menarik lainnya hanya di sini.
Komentar
Posting Komentar